Selasa, Juni 10, 2008

Khutbah Jum'at

PASCA PERANG AKBAR
Dibaca Bln Syawwal
اَلحْـَمْدُ للهِ الَّذِيْ خَلَقَ اْلأَناَمَ . وَقَدَّرَ أَرْزَاقَهُمْ مِنْ فَضْلِهِ وَ بَيَّنَ اْلحَلاَلَ وَاْلحَرَامَ . وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ اْلمَلِكُ اْلقُدُّوْسُ السَّلاَمُ . وَ أَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ اْلمُخْتَصُّ بـمَزِيْدِ اْلإِكْرَامِ . الَّلهُمَّ صَلِّ وّسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا محُـَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ ذَوِيْ اْلفَضْلِ وَاْلإِنــْعَامِ . أَمَّا بَعْدُ فَيَاعِبَادَاللهِ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ اْلمُتَّقُوْنَ. . قال الله تعالى : يـاـأَ يُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُـقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.
Kaum Muslimin Jama’ah Jum’at Rahimakumullah..........!
Perang suci Ramadhan yang terkenal dengan sebutan “perang Akbar melawan nafsu”, belum lama kita tinggalkan. Gemah Ramadhan masih terdengar sayup dan pesan suci penuh rahmat, masih terasa hangat didada setiap Muslim. Hari Kemenangan Iidil-Fitri juga masih bersemi dilubuk hati setiap Mu’min. Dimana dan kapan saja mereka bertemu, senyum ukhuwah masih menghias wajah mereka. Rasanya tidak ada lagi kesalahan yang belum terma’afkan dan tidak ada lagi dosa yang belum terampuni. Semuanya telah terkikis habis oleh Ramadhan dan Iidil-Fitri.
Namun dibalik itu, masih sangat disayangkan, ada sebagian saudara-saudara kita yang mengaku Islam, tapi tidak mau perduli dengan kesempatan Ramadhan itu untuk melatih nafsunya, mendidik dan mengarah-kannya Mereka membiarkan dirinya dikeroyok habis-habisan oleh musuhnya. Artinya mereka bukan saja tidak berpuasa dibulan Ramadhan, tidak melaksanakan shalat dan mengeluarkan zakat, melainkan terang-terangan melakukan pelanggaran dibulan Ramadhan itu. Bulan yang sepatutnya dimanfaatkan untuk mengikis dan memnghapus dosa, malah digunakan untuk menambah dosa.
Kalau ada orang yang dikoroyok habis-habisan oleh musuhnya, ini namanya teraniaya, maka orang yang dikeroyok habis-habisan oleh nafsunya disebut “menganiaya diri sendiri”.
Orang yang menipu diri sendiri saja sudah dianggap fatal, apalagi orang yang menganiaya diri sendiri. Orang menyangka bahwa bebas dalam segala hal itu mendatangkan kepuasan lahir batin, pada hal kebebasan itu hanya mendatangkan kesengsaraan yang tiada berhenti. Orang menyangka bahwa jauh dari ajaran agama itu akan mendatangkan keselamatan, pada hal semakin jauh orang dari agama semakin berat penderitaannya. Orang menyangka bahwa melawan hukum Allah itu akan menjadi pemberani, pada hal tidak sedikit orang yang berani justru menjadi takut mengahapi resiko hidup. Orang menyangka bahwa tidak patuh kepada hukum itu akan menyebabkan dia bebas, pada hal tidak sedikit orang yang jadi sengsara karena kebebasan yang semakin bebas.
Kaum Muslimin ...!
Nabi Besar Muhammad saw. telah menegaskan bahwa menghadapi nafsu adalah “perang akbar”, tapi kebanyakan orang tidak mau perduli dengan peringatan itu. Bahkan mereka lebih percaya kepada bisikan nafsunya, bisikan musuhnya sendiri, maka tidak heran kalau mereka juga yang semakin bingung menyele-saikan berbagai persoalan hidup.
Mereka tidak sadar bahwa musuhnya yang bernama syetan telah bergabung dengan dirinya atau hawa nafsunya dan memperdayakan dirinya sendiri. Mereka tidak sadar bahwa dirinya telah menjadi sasaran empuk syetan, mereka telah menjadi bulan-bulanan syetan, mereka terombang ambing mengejar berjuta keinginan syetan, mereka terlunta-lunta mendukung “program syetan”, karena memang mereka lebih suka kepada bisikan syetan. Darah menetes demi membantu perjuangan syetan. Berjuta uang yang habis untuk kesenangan syetan, maka syetanpun semakin berpeluang memper-dayakan manusia, akhirnya banyak orang yang telah terjebak kelembah kehinaan berkepanjangan, bahkan lebih hina dari pada binatang.
Hal itu telah nyata disindir oleh Allah SWT. dalam Surat Al-A’raaf ayat 179 :
ô‰s)s9ur $tRù&u‘sŒ zO¨YygyfÏ9 #ZŽÏWŸ2 šÆÏiB Çd`Ågø:$# ħRM}$#ur ( öNçlm; Ò>qè=è% žw šcqßgs)øÿtƒ $pkÍ5 öNçlm;ur ×ûãüôãr& žw tbrçŽÅÇö7ム$pkÍ5 öNçlm;ur ×b#sŒ#uä žw tbqãèuKó¡o„ !$pkÍ5 4 y7Í´¯»s9'ré& ÉO»yè÷RF{$%x. ö@t/ öNèd ‘@Êr& 4 y7Í´¯»s9'ré& ãNèd šcqè=Ïÿ»tóø9$# ÇÊÐÒÈ
“Telah Kami campakkan kedalam Jahannam, banyak jin dan manusia, karena mereka memiliki hati, tapi tidak digunakan untuk memahami kebenaran, mereka memiliki mata, tapi tidak digunakan untuk melihat “kekuasaan Allah”, mereka memiliki telinga, tapi tidak digunakan untuk mendengarkan seruan kebenaran. Mereka itu laksana binatang, bahkan lebih hina dari pada binatang, mereka itulah orang-orang yang lengah”.
Mereka lengah terhadap tipu daya syetan, mereka tergiur oleh bujuk rayu syetan. Mereka tidak menjadikan syetan sebagai musuh utama, bahkan mereka menjadikan syetan sebagai teman seperju-angan, akhirnya mereka benar-benar telah menjadi pelayan syetan yang setia.
Kalau penjahat ulung telah menjadi teman, kalau musuh utama telah menjadi sahabat, kalau penipu ulung telah dipercaya, kalau kebatilan sudah dianggap kebenaran, maka jangan salahkan orang lain kalau diri sendiri menderita sepanjang hidup.
Akibat kelengahan mereka, maka mereka jugalah yang menderita batin berkepanjangan, bahkan kadang-kadang fisik mereka pun menjadi sakit akibat memperturutkan hawa nafsunya.
Kaum Muslimin...............!
Sebenarnya, kalau kita mau sadar, dalam hidup ini kita tidak perlu mencari musuh, sebab musuh kita sudah disiapkan Allah sebelum turun berjuang, bahkan Allah sendiri telah memberi informasi kepada manusia, bahwa ; “syetan itu adalah musuhmu yang nyata” ; syetan itu pemimpin orang-orang yang tidak beriman” ; syetan itu terdiri dari jin dan manusia” : Jadikan syetan itu sebagai musuhmu yang utama”
Inilah informasi dari Penguasa alam semesta, tentang keberadaan syetan dan pengikut-pengikutnya, tapi kita tak mau perduli, kita tak mau mendengar, kita tak mau melihat, kita tak mau sadar bahwa informasi itu memberi peringatan agar kita hati-hati, karena dimana-mana ada syetan, dihampir semua sektor dan kegiatan ada syetan yang tak kelihatan maupun syetan yang berkaki dua.
Allah dan RasulNya juga telah memberitakan bahwa syetan itu sangat licik permainannya, dan sangat lihai tipu dayanya. Dia lebih licik dari penipu ulung, dia lebih lihai dari kaum munafik
Diantara keunggulannya ialah bahwa syetan itu tidak pernah mengenal putus asa, tidak pernah merasa kalah dalam pertarungan. Dia memiliki bermacam-macam strategi dan menyerang dari berbagai sisi, bahkan dia mampu manjadikan manusia sebagai “kader utama” dalam melanjutkan cita-cita dan program syetan “la’natullah ‘alaih”. Sementara kelemahan manusia terlalu banyak. Mereka cepat berputus asa bila menemui kegagalan. Satu dua kali menyerang dan tidak berhasil, terus mereka kembali dan menyerah. Kalau ada teman yang memiliki kelebihan, teman yang lain iri hati dan langsung menggunting dalam lipatan, maka kesempatan itu sekaligus memperkuat posisi syetan dan dimanfaatkannya untuk membabat habis musuh-musuhnya.
Keunggulan lain yang tidak kalah pentingnya ialah bahwa syetan itu sangat kokoh persatuannya, tidak mudah dicerai beraikan. Syetan memang mempunyai partai atau kelompok, tapi bukan untuk saling menjatuhkan, saling menghujat, seperti yang ada pada manusia, melainkan untuk saling menguatkan antara satu dengan yang lainnya.
Sementara kelemahan manusia terlalu banyak. Mereka cepat berputus asa bila menemui kegagalan. Satu dua kali menyerang dan tidak berhasil, terus mereka kembali dan menyerah. Kalau ada teman yang memiliki kelebihan, teman yang lain iri hati dan menggunting dalam lipatan, maka kesempatan itu sekaligus memperkuat posisi syetan dan dimanfa’atkannya untuk membabat habis musuh-musuhnya.
Bahkan kelemahan manusia yang sangat disesalkan ialah mereka membantu perjuangan musuh-musuhnya. Betul mereka berada dalam barisan manusia, tapi mereka justru memperkuat serangan syetan. Artinya, mereka sendiri yang meniupkan perpecahan, mereka saling membenci, bahkan mereka tidak segan-segan membunuh teman seiring. Sekali lagi mereka tidak sadar bahwa justru mereka yang menderita
Namun bagi orang yang beriman, mereka tidak perlu khawatir. Ada satu kelemahan syetan yang sekaligus sebagai alat vitalnya manusia, yaitu bahwa syetan dimurkai Allah, dibenci dan dilaknat sebagai penghuni neraka nomor satu. Berarti syetan tidak memiliki peluang untuk bisa dekat dengan Allah, dan karena itu sudah pasti syetan tidak bisa mendapatkan bantuan Allah sedikitpun.
Inilah satu-satunya kesempatan bagi orang-orang yang beriman. Satu, tapi sangat dahsyat. Satu.., tapi inilah “nuklirnya” orang yang beriman untuk menghancur lumatkan kekuatan syetan. Orang-orang beriman memiliki peluang besar untuk bisa dekat dengan Allah, yang berarti mereka bisa mendapatkan Kasih Sayang Allah, sekaligus bantuan dan perlindungan Allah SWT.
Sungguh suatu kekuatan yang kita abaikan selama ini. Allah membenci syetan, yang berarti syetan tidak bisa berbuat apa-apa. Kalau dia berhasil, itu hanya karena kelicikannya dan juga karena kelengahan manusia itu sendiri. Atau lebih tegas lagi, bahwa karena manusia tidak menjadikan syetan sebagai musuh utama.
Kaum Muslimin.......................!
Orang-orang yang beriman memiliki modal yang tidak bisa dimiliki oleh syetan, maka gunakanlah kesempatan ini sebaik-baiknya. Gunakanlah kasih sayang dan bantuan Allah untuk mengalahkan syetan. Berusahalah terus untuk selalu dekat dengan Allah. Laksanakan perintah dan jauhi laranganNya. Kalau sudah terjerumus kedalam dosa, segeralah kembali dan minta ampunlah kepada Allah SWT. agar syetan tidak sempat berperan lebih jauh. Hal itu juga sebagai upaya mematahkan strategi syetan, sebab syetan sangat terpukul jika ada orang yang terjerumus langsung memohon ampun kepada Allah SWT. Dia telah berusaha mati-matian untuk menjerumuskan manusia, begitu minta ampun langsung diampuni oleh Allah SWT. Apalagi kalau ada orangg yang saling bermusuhan langsung berdamai, sungguh syetan sangat terpukul
Tapi ingat..! Syetan tidak pernah merasa kalah. Dia pasti akan datang lagi dan akan terus berupaya mencari jalan. Maka untuk mematahkan semua itu, kita tidak boleh putus hubungan dengan Allah. Begitu terasa akan kalah dengan bujuk rayu syetan, segera hubungi Allah dan cepat lapurkan bahwa ada syetan yang sedang mencari peluang. Jangan abaikan nomor penting yaitu 4 .4. 3. 4. 2. Artinya shalat lima waktu tidak boleh disepelehkan, sebab dia adalah induk dari semua amal. Walaupun beribu kali engkau menghubungi Allah, kalau nomor penting ini kau abaikan, maka Allah tidak akan memperdulikan keluhanmu.
Itulah sebabnya orang-orang beriman dianjurkan untuk selalu menjaga hubungan dengan Allah, merenungi kebesaran Allah, menyebut-nyebut nama Allah, mengeluh dan selalu meminta kepada Allah. Inilah yang disebut “dzikrullah”. Kalau dzikir kosong, pasti syetan menyergap, maka untuk tidak terjebak basahilah lidah dengan dzikrullah, padatkan hati dengan “dzikrullah”, penuhilah pikiran dengan renungan kebesaran Allah SWT.
Saking pentingnya dzikrullah, maka shalat itupun justru dalam rangka ingat kepada Allah. Bahkan sesudah shalatpun, masih dianjurkan untuk berdzikir kepada Allah. Hal ini membuktikan betapa pentingnya “dzikrullah” dalam mengamankan diri dari serangan syetan. Menganggap enteng dzikir, berarti memberi peluang bagi syetan. Dengan selalu berdzikir, kita aman dari syetan dan sekaligus mengadakan kontak langsung dengan Penguasa alam, Penguasa bumi dan langit, penguasa syetan yaitu Allah SWT.
Bila kita sudah terlihat dekat dengan Allah, syetan pun enggan menggoda, sebab memang dia tidak memiliki apa-apa, dia tidak punya kekuatan dan kekuasaan untuk menjerumuskan manusia. Sekali lagi.., hanya karena kelicikan syetan dan kelengahan manusia, syetan bisa berhasil.
Karena itu marilah kita gunakan potensi “dzikrullah” ini untuk menyerang habis-habisan musuh kita. Begitu tidak ada kegiatan, segera gunakan lidah untuk menyebut Nama Allah. Dan yang paling vital untuk diawasi ialah hati dan pikiran. Jangan dibiarkan pikiran ini kosong dengan renungan kebesaran Allah, jangan dibiarkan terisi dengan angan-angan, apalagi merenungi kesalahan dan kekurangan orang. Itu semua justru memperkuat strategi syetan. Maka hindarilah akal pikiran dengan semua yang disenangi syetan. Setiap ada perasaan membenci orang lain, hati-hatilah, sesungguhnya perasaan itu adalah bisikan iblis la’natullah, segera pikirkan untung rugi dari pertikaian, agar tidak terjebak pada permusuhan yang tidak habis-habisnya. Sebab kalau kita terjebak kepada pertikaian terus menerus, sesunggunya kita sendirilah yang merugi. Urusan rumah tangga terbengkalai, urusan anak-anak terabaikan, urusan ekonomi kita senidirilah yang akan menjadi morat marit
Walhasil, setiap apa saja yang arahnya selain Allah, adalah proyek syetan. Setiap perkataan dan perbuatan, setiap gerak dan langkah, setiap hayalan, pikiran dan perasaan yang arahnya selain untuk mendekatkan diri kepada Allah, adalah proyek syetan. Semua aktifitas yang tidak sesuai dengan kehendak Allah adalah “strategi” syetan, maka waspadalah kita semua.
Marilah kita jaga hubungan sesama manusia, jangan ada perasan benci kepada siapapun, sebab membenci orang lain, sama dengan mencari musuh, Sungguh setiap orang yang memiliki musuh sesungguhnya dialah yang paling menderita. Makin banyak musuhnya makin lengkap penderitaannya. Karena itu Islam mengajarkan agar kita jangan suka mencari musuh dalam hidup ini. Akan lebih baik lagi bila seseorang memiliki hati yang sabar dan suka memaafkan kesalahan orang, sebab memaafkan kesalahan orang itu pada hakekaktnya adalah keberanian yang hakiki, sebab dia telah menundukkan musuh yang sulit dikalahkan yaitu nafsunya sendiri.
Semoga dengan selalu mewaspadai syetan, kita akan aman dari serangan syetan dan pengikut-pengikutnya. Amin Yaa Rabbal ‘Alamin.
بَارَكَ اللهُ ليِ وَلَكُمْ فيِ الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ* وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ* وَ تَقَبَّلْ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ* فَآسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ*

Tidak ada komentar: